Sidoarjo Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo Agoes Budi Cahyono meminta maaf atas kalimat cabul yang “menyusup” dalam soal ujian tengah semester (UTS) mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas VI SD di Sidoarjo. Insiden memalukan ini membuat heboh dunia pendidikan.
“Saya minta maaf atas kecerobohan ini. Saat itu petugas langsung saya minta untuk menstipo tulisan itu yang saya sendiri tidak faham,” kata Agoes Budi pada detiksurabaya.com, Kamis (29/10/2009).
Agoes berterima kasih atas perhatian masyarakat dan wali murid dan berjanji akan mengusut kasus itu dengan memanggil tim penyusun soal.
“Terima kasih atas perhatiannya, nanti akan kami usut,” ujarnya.
Pantauan detiksurabaya.com, UTS yang digelar mulai Senin hingga Jumat (26-30 Oktober) di SD-SD Sidoarjo berlangsung tertib dan aman. Misalnya di SD Negeri Ngelom No 544 Kecamatan Taman, Sidoarjo.
“Hari ini mata pelajaran IPS dan Bahasa Inggris, semuanya aman dan tertib. Tidak ada kejadian seperti hari Senin lalu,” kata salah satu guru SDN Ngelom, Sukatno, kepada detiksurabaya.com di kantornya.
Dia mengaku mengetahui kalimat soal ujian Bahasa Indonesia itu aneh sebelum dibagikan ke murid kelas VI yang berjumlah 35 orang. “Sebelum saya bagikan, soal itu saya baca dulu. Tapi mata saya tertuju dengan sebuah kalimat yang aneh. Kurang lebihnya ada kalimat I Love You Full dan diucluk-ucluk balsem dan teronge,” kenang pria beranak satu ini.
Melihat ada tulisan aneh saat jam pelajaran ke-2 pukul 10.00 WIB, soal ujian yang diterima dari cabang Dinas Pendidikan Kecamatan pada Sabtu (24/10/2009) itu dihapus dengan distipo. “Dibantu dengan petugas TU, Septi Rosiana, tulisan itu kita hapus. Memang distipo sekali masih bisa dilihat, selebihnya sudah beres,” tambahnya.
Akhirnya, soal ujian itu aman di tangan para peserta ujian dan tidak ada kegaduhan saat menjalani ujian. “Saya sempat dihubungi Kepala Sekolah Dra Nur Kholifah dari Prigen saat mengikuti raker. Dan saya bilang semua sudah saya atasi dan siswa tidak ada yang gaduh,” ujar guru 47 tahun ini.
Kala itu Sukatno juga mendapat telepon dari seseorang yang mengaku dari Diknas agar kalimat itu segera dihapus. “Sempet juga ada telepon ke sekolah jika segera menstipo tulisan itu. Mereka mengaku dari Diknas, tapi saya mengira mereka dari tim penyusun soal,” katanya.
Sukatno berharap tidak ada lagi hal-hal yang bisa mempermalukan nama pendidikan di mata masyarakat. Dan berharap hal tersebut tidak terulang lagi. “Harus diselidiki dan diusut, agar tidak terjadi kejadian seperti ini lagi,” harap Sukatno.
Soal ujian Bahasa Indonesia yang bikin geger dunia pendidikan Sidoarjo adalah sebuah teks cerita berjudul “Pengusaha Bandel di Krangkeng Bareng Mak Erot.” Dari segi pemilihan materi yang menggunakan judul “Mak Erot”, jelas terasa ganjil. Apalagi dari struktur EYD, penulisan “di Krangkeng” jelas salah.
Belum lagi di alinea terakhir artikel itu bertuliskan kata-kata yang berbau cabul, bercampur bahasa Jawa. “Pengusaha nakal diucluk-ucluk, karo biasane dibalsem teronge…I Love U Full.” Sebagian sekolah menutupi kalimat cabul dengan stipo, namun ada juga yang tidak sempat.
sumber : http://news.detik.com